Keluargaku Yang Harmonis Berujung Miris Dan Menyeramkan (CERITA MISTIS NYATA)
KISMIS - Setelah ditangani mbah sabar keadaan ibuku semakin membaik, walaupun terkadang masih sering kambuh, rasa bingung yg dibarengi sesak nafas.
Puncaknya kejadian serupa terjadi lagi bahkan dirasakan seluruh keluargaku (ibu, aku, adik dan kakak), mendadak sesak nafas. Lalu bagaimana dengan bapakku? Entah kenapa beliau tidak merasakan hal serupa yg seperti kami rasakan.
Akhirnya aku dan adikku pergi ke dokter bermaksud memeriksakan keadaan kami, hasil diagnosa dokter sungguh membuat kami terkaget.
Ada penyumbatan di pembuluh yg menuju jantung, anehnya diagnosa adikku juga sama. Akupun berasumsi ini sakit jelas bukan kebetulan, pasti ada sesuatu yg tidak beres.
Sepulang dari dokter aku berembug sama bapak...
"Pak kayaknya ini sakit memang tidak wajar, kita harus cari pengobatan yg lain pak?" tanyaku
"Terus mau gimana..." kata bapak
"Nanti malam biar aku ke rumah pak poniman, siapa tau beliau bisa ngasih solusi" kataku
"Ya terserah kamu aja, mana yg baik aja menurutmu" kata bapak.
Akhirnya malam harinya aku kerumah pak poniman, aku menceritakan kejadian yg menimpa keluargaku termasuk sakit yg dirasakan semua keluargaku kecuali bapak.
Setelah mendengarkan ceritaku, sesaat kemudian pak poniman tampak berkonsentrasi, seperti biasanya beliau mengenggam tangan dan menempelkan ke telinganya (mirip orang sedang telepon).
Sekitar beberapa menit aku terdiam dan memperhatikan beliau..
Sesaat kemudian pak ponirin berbicara:
"Le.. barusan aku mendapat wisik (semacam pendengaran yg bersifat gaib) ada yg bisa menyembuhkan sakit keluargamu, tapi tempatnya lumayan jauh"
"Dimana itu pak?" tanyaku
"Letaknya di lereng gunung merapi bagian barat, deket gardu pandang, namanya pak marto, beliau tinggal di desa paling ujung, utara desa itu sudah tidak ada kampung lagi" jawab pak poniman
"Alamat lengkapnya dimana ya pak?" tanyaku lagi
"Kampungnya babadan le... kamu cari tau aja lebih detailnya" jawab beliau.
Mendengar kata babadan aku langsung paham, memang disana ada gardu pandang untuk mengawasi aktivitas gunung merapi, letaknya didaerah magelang.
"Oh iya pak.. aku tau kalo babadan" kataku.
Setelah sedikit ngobrol dengan pak poniman, akhirnya aku berpamit pulang, aku menggeber motorku secepat mungkin menuju rumahku, rasanya sudah gak sabar ingin segera menceritakan kepada bapak/ibu tentang solusi yg diberikan pak poniman tadi.
Setelah berembug kembali dengan bapak dan ibu, akhirnya kami memutuskan besok pagi2 untuk berangkat ke magelang, ketempat yg dimaksud.
Berhubung bapak ada acara yg tidak bisa ditinggalkan, akhirnya kita berangkat naik motor ber-enam, diantar bersama kakak sepupu dan om-ku, kami berangkat jam 9 pagi dari rumah.
Karena aku sudah pernah ke gardu pandang itu, jadi tidak terlalu kesulitan untuk menuju kesana. Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya kami tiba ditempat yg dituju, ya gardu pandang babadan... mungkin agan yg domisili sekitar jogja dan magelang juga pernah kesana, tempat ini sering rame dikunjungi... apa lagi kalo aktivitas gunung merapi sedang meningkat, kalo malam hari akan jelas terlihat guguran lava yg meleleh menuruni gunung merapi.
Sesampai disana kami memakirkan motor, aku bertanya kesalah seorang penduduk...
"Pak numpang tanya... rumah pak marto dimana ya?"
"Pak marto yg mana ya mas?" bapak2 itu malah bertanya balik padaku.
"Yg sering ngobati pak, mungkin seorang tabib pak" jawabku
"Duh... kalo setauku gak ada mas, adanya pak marto tukang batu mas, itupun sekarang sedang kerja diluar kota... lah alamatnya bener disini mas? jangan2 salah.." kata bapak itu
"Saya cuma dikasih tau sesorang pak, katanya kampungnya babadan deket gardu pandang gitu" kataku
"Oh.... bisa jadi salah mas, gardu pandang ada lagi... kebetulan dideketnya juga ada kampung namanya babadan, tapi letaknya jauh dari sini... ada disebelah timur sana" kata bapak itu
Akupun meminta bapak itu untuk menjelaskan jalan terdekat menuju tempat itu, dan untungnya beliau berbaik hati menjelaskan dengan detail.
"Kita ististirahat sebentar ya mak, ternyata kita salah tempat" kataku kepada ibuku
Ibuku-pun mengiyakannya, setelah beristirahat sekitar 15 menit kami akhirnya menuju tempat yg dijelaskan bapak tadi, ternyata jalan yg kami lalui bukan jalan aspal melainkan jalan yg penuh bebatuan dan naik turun sehingga kami pun hanya pelan2 menujh kesana.
Sempat beberapa kali kami kesasar, berbekal tanya sana sini kepada orang yg kami temui akhirnya kami hampir tiba ditempat yg kami tuju.
Sekarang dihadapan kami terbentang jalan yg sedang dipersiapkan untuk diaspal, banyak batu koral tertata disana.
"Gimana ini om lewatnya? tanyaku kepada omku.
" Lewat pinggir aja, pelan2" jawab omku singkat.
Akupun mengikuti saran omku, dengan susah payah aku melewati jalan itu, dan akhirnya kami tiba di rumah pak marto, kali ini kita tidak salah lagi karena sebelumnya kami bertanya kepada orang disekitar tempat itu.
Sekitar jam 1 siang kami tiba dirumah beliau, sebuah rumah yg tidak terlalu besar tapi lumayan bagus dibanding rumah lainnya disekitar situ.
Setelah kulonuwun (permisi) akhirnya kami dipersilakan masuk, dan duduk di ruang tamu.
"Maaf pak, apa benar ini rumahnya Bpk Marto?" tanyaku kepada seorang bapak2 yg menemui kami, usianya sekitar 60an tahun
"Iya bener mas, kebetulan saya sendiri pak marto, mungkin ada yg bisa saya bantu?" kata pak marto
Kamipun mengutarakan maksud dan tujuan kami kemari, setelah mendengar hal itu, pak marto pergi kedalam rumah bagian belakang, dan beberapa menit kemudian beliau kembali lagi dengan membawa beberapa lembar daun kopi yg masih segar.
"Gini mas, saya sudah mengetahui permasalahan dikeluarga sampeyan, tapi mohon maaf saya tidak berani ikut campur terlalu jauh, terlalu beresiko mas" kata pak marto
"Maksudnya giman nggih pak?" tanyaku dengan penasaran
"Saya hanya bisa mengobati mas, itupun atas ijin yg diatas, tapi untuk balas menyerang saya tidak sanggup" kata beliau
"Iya Pak, kami ngikut aja demi krbaikan semua" kataku
sesaat kemudian pak marto menyiapkan sebuah cawan dan beberapa lembar daun kopi yg beliau bawa tadi.
"Monggo bu, mendekat kesini" kata pak marto
Ibukupun mengikuti yg diperintah beliau..
"Maaf ya bu" kata pak marto sambil menempelkan selembar daun kopi ke dada ibuku
Beberapa saat kemudian daun itu dilepaskan dari dada ibuku, kini daun kopi itu digenggam pak marto, ada yg aneh... diatas daun itu kini ada sesuatu benda berwarna merah muda dan lumayan banyak, mirip kembang jambu yg sudah mekar.
"itu apa pak? tanyaku sambil mendekat
" Ya ini penyakit yg ada ditubuh ibumu, awas jangan dipegang, ini hanya wujud semu, kalo wujud aslinya beda" kata Pak marto
HAPPYPOKER99 SITUS POKER ONLINE l AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA l SITUS JUDI TERPERCAYA INDONESIA
ReplyDelete🇲🇨MERDEKA... MERDEKA 🇲🇨
BIG PROMO 17 Agustus Merdeka Indonesiaku Tercinta Ke 74
Promo-Promo Menarik Di HAPPYPOKER99
♦ Bonus New Member 17%
♦ Bonus Next Deposit 7%
♦ Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL
♦ Bonus Rolingan 0,5%
♦ Bonus Referral 20%
♦ Lucky Spin
Daftar ➡ Main ➡ Deposit ➡ Withdraw
Nikmati 7 Jenis Permainan dalam 1 ID :
♦ Poker
♦ Domino
♦ Ceme
♦ Ceme Keliling
♦ Capsa Susun
♦ Omaha
♦ Super 10
Hubungin Kami Segera :
WhatsApp : +855.11.983.665
LINE ID : HappyPoker99
LiveChat : POKERHAPPY99
🇲🇨MERDEKA 🇲🇨
KLIK DISINI
KLIK DISINI
Post a Comment