Danau Air Tawar Takengon Pesona Indah Menyimpan MISTERI


KISMIS Danau Laut Tawar, itulah nama yang diberikan suku asli Gayo buat danau seluas 5472 hektar ini. Danau Laut Tawar ibarat hamparan permadani berwarna biru kalo kamu lewat di atasnya dengna naik heli atau pesawat, mirip seperti sisa-sisa air laut yang terjebak di daratan saat terjadi badai besar ribuan tahun silam.

Belom jelas kenapa danau yang berada di Kota Takengon, Aceh Tengah, Propinsi Aceh ini dinamakan Danau Laut Tawar. Mungkin karena luas banget kayak laut tapi airnya nggak asin alias tawar. Trus di sini juga ngga ada ombak atau pasang surut seperti di laut. Tapi beberapa waktu lalu kabarnya sebuah tornado kecil sempat melintas di Danau Laut Tawar dan bikin geger warga sekitar. Fenomena tornado ini sempat juga terekam kamera loh n videonya bisa kamu liat di YouTube.



DANAU LAUT TAWAR RUMAH SATWA LANGKA

Kalo cuaca lagi bagus n kabut yang menyelimuti Danau Laut Tawar dah pergi, kamu bisa melihat betapa mempesonanya danau berair kebiruan ini, travelers. Sambil menikmati gemericik suara air yang mendamaikan, layangkan pandanganmu di sekitar Danau Laut Tawar buat mengamati barisan pegunungan yang mengelilinginya. Pegunungan yang berdiri kokoh itu ditumbuhi hutan yang cukup terpelihara dan belum dijamah oleh tangan manusia. Konon sejumlah satwa langka seperti trenggiling, landak, siamang, kijang, kucing hutan dan harimau masih tinggal di sana.

Selain duduk-duduk santai di tepi Danau Laut Tawar sambil menikmati secangkir Kopi Gayo yang legendaris, kamu bisa pake waktumu buat mengelilingi Danau Laut Tawar dengan naik perahu motor, bersepeda (ada rental sepeda di sekitar danau) atau memancing. Siapa tau kamu bisa dapet ikan depik, satwa air endemik yang menghuni Danau Laut Tawar. Ikan depik mirip kayak ikan teri, tubuhnya mungil n berwarna-warni. Kalo digoreng kering terasa renyah dan gurih, pasti bikin kamu ketagihan, travelers.

Di bulan Agustus kayak gini ikan depik akan muncul dari persembunyiannya di perairan Danau Laut Tawar yang menjorok ke Gunung Kelieten. Makanya ayo buruan datang ke Danau Laut Tawar sekarang sebelum mereka balik ke sarangnya di akhir tahun nanti.

MISTERI DI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON

Siapa sangka Danau Laut Tawar yang cantik dan berair tenang ini menyimpan sejumlah misteri yang belum terpecahkan sampai sekarang? Salah satunya adalah Legenda Putri Ijo, makhluk halus penunggu Danau Laut Tawar yang katanya sih berwujud mirip putri duyung, travelers. Sekitar tahun 2001 warga Takengon pernah dibikin heboh gegara sebuah foto sekelompok orang yang diambil dengan latar belakang Danau Laut Tawar dan sosok mirip naga nongol dari dalam air di belakang mereka.

Legenda lain yang nggak kalah bikin merinding adalah tentang Lembide, penunggu Danau Laut Tawar lain yang konon doyan menghisap darah manusia. Legenda Lembide udah dikenal warga sekitar Danau Laut Tawar sejak lama dan disebarkan dari generasi ke generasi. Warga sekitar percaya, Lembide suka banget menghisap darah manusia yang lagi berenang di Danau Laut Tawar sampai mereka tenggelam dan tewas. Seperti Pantai Parangtritis Yogyakarta, hampir setiap tahun ada saja korban tenggelam di Danau Laut Tawar dan mereka ditemukan dalam kondisi kehabisan darah serta ada luka mirip gigitan binatang bertaring (kamu pernah nonton film-film vampire kan?) di antara kedua kaki mereka.

Satu lagi yang nggak kalah heboh adalah penemuan bom aktif di kedalaman 18 meter Danau Laut Tawar beberapa tahun silam dan diduga kuat adalah peninggalan para penjajah Belanda. Upaya pengangkatan bom ini masih belum berhasil sampai sekarang dan banyak pihak yang mengkait-kaitkannya dengan keberadaan makhluk halus penghuni Danau Laut Tawar yang ingin bom itu tetap berada di dasar Danau Laut Tawar. Benar dan enggaknya, walahualam.

Hikmah di balik ketiga cerita mistis itu tadi adalah, jangan coba-coba berenang terlalu jauh dari tepi Danau Laut Tawar kalo kamu ngga bisa berenang, travelers. Air Danau Laut Tawar yang jernih kebiruan memang menggoda siapapun buat menceburkan diri ke dalamnya. Tapi asal kamu tau aja ya, Danau Laut Tawar memiliki kedalaman yang berbeda-beda dan suhu air yang berbeda-beda pula berdasarkan kedalamannya.

Makhluk halus haus darah penghuni Danau Laut Tawar bisa jadi hanya karangan orang-orang jaman dulu supaya anak-anak nggak bermain terlalu jauh dari tepi danau. Trus gimana dengan para korban tewas? Setelah diusut ternyata para korban yang tewas karena tenggelam di Danau Laut Tawar adalah para wisatawan yang datang dari luar Takengon dan bisa aja mereka tenggelam karena ngga mengetahui tentang karakter Danau Laut Tawar, travelers. Lalu bekas luka gigitan  hewan bertaring di tubuh para korban? Yah mungkin aja itu bekas digigit nyamuk.


Harta Karun Peninggalan Belanda Seberat 1,5 Ton Di Danau Tawar

danau kebanggaan masyarakat Aceh masih menyimpan sejumlah misteri. Bukan hanya persoalan tumbal nyawa yang setiap tahunnya diminta oleh danau dengan ikan khas depik ini. Namun di dasar danau masih ada bom aktif seberat 1,5 ton.

“Harta” peninggalan Belanda ini, bukan hanya berupa bom aktif dengan berat 1,5 ton. Di sana juga ada bom nenas, senjata yang sudah berkarat, peluru, serta bom kecil lainnya yang sudah melekat di bebatuan.

Upaya untuk mengangkat benda berbahaya ini sudah sering dilakukan. Namun belum semuanya mampu diangkat ke darat. Bom yang beratnya 1,5 ton itu, sulit diangkat, sebagian badannya sudah melekat erat di bebatuan.

Catatan Waspada, “perburuan” terakhir dilakukan oleh Kapolres Aceh Tengah, bersama POSSI, dengan mendatangkan Brimob Kompi 4 Lhokseumawe. Namun walau danau tempat bersemanyam bom ini hanya kedalaman 18 meter, tim tidak berhasil mengangkat benda tua dengan panjang 230 sentimeter dengan lingkaran 120 sentimeter ini.

Upaya pengangkatan terahir lima tahun yang lalu itu, hanya mampu memboyong peluru roket seberat 1 kilogram, 42 butir peluru aktif, serta dua butir yang tidak aktif, dan ratusan peluru senjata laras panjang. Tampak di lingkaran peluru RPD itu bertuliskan tahun 1941.

Menurut Al-Hudri, ketua Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Aceh Tengah, bom seberat 1,5 ton itu berhasil direkam kamera bawah laut. Anehnya ketika jarak fokusnya dekat, kamera justru mati. Kalau dijauhkan kembali hidup.

“Tidak tahu apa penyebabnya, ada yang menyebutkan karena penghuni danau melarang mengambil gambar dari dekat. Atau bisa jadi ada energi radio aktif. Anehnya di mulut gua tempat bom itu seharusnya bersih dari lumpur, karena arus air keluar masuk dari sini. Namun justru di mulut gua ini penuh lumpur,” sebut Hudri yang kini menjabat kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tengah.

Menurut saksi sejarah dan sekaligus saksi mata, bahan peledak itu merupakan peninggalan Belanda. “Bahan peledak itu dibuang penjajah Belanda. Saat itu Belanda berusaha menyelamatkan diri ke kawasan hutan pedalaman Aceh,” sebut M. Daud.AD, 78, ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Kabupaten Aceh Tengah.

Menurut M. Daud yang sempat memberikan keterangan kepada Waspada sebelum menghembuskan nafas terahirnya, menjelang HUT Waspada 2012, bom tersebut dibuang serdadu Belanda, agar tidak dipergunakan oleh lawannya.

“ Ketika itu serdadu Jepang datang dari kawasan Pesisir Aceh. Pihak Belanda yang kalah perang melarikan , berusaha lari ke pedalaman Gayo. Sambil lari, Belanda membuang kenderaan jeep, bom dan alat perang lainnya ke danau, “ jelasnya.

“Ketika itu saya sudah remaja, kami melihat pasukan Belanda ini menuju kawasan One-One, lokasi bahan peladak saat ini. Ahir tahun 1942 atau awal tahun 194. Pada saat itu Belanda secara bergelombang melarikan diri,” sebut Daud, yang saat memberikan keterangan kepada Waspada masih hidup.

Jeep milik serdadu negeri Kincir Angin ini, serta beberapa bom kecil sudah berhasil diangkat oleh penyelam tradisionil Gayo. Almarhum Radot penyelam alam di sana, semasa hidupnya sudah sering memanfaatkan mesiu dari dasar danau ini. Bahkan ketika meracik ulang, tangan temannya putus akibat ledakan bom, sebut Daud.

Kini bom aktif di sebelah selatan Hotel Renggali ini, belum mampu diangkat untuk diamankan. Berbagai upaya yang telah dilakukan, sampai kini belum membuahkan hasil. Walau berbeda dengan bom yang meledak di Hirosima dan Nagasaki (bom atom) yang beratnya hanya 1 ton, tetapi mampu meluntuhkan negeri Sakura ini. Bagaimana bila bom seberat 1,5 ton ini meleda?

Walau banyak yang memperhitungkan, bila pemicu bom ini tidak “tersentuh”, ledakan tidak akan terjadi. Apalagi bersemanyam di dasar danau yang kedalamannya mencapai 18 meter. Namun bila bebatuan di atas runtuh dan menimpa bom ini, bagaimana nasipnya?

Bom yang lebih tua dari kemerdekaan negeri ini, masih menjadi catatan sejarah di danau kebanggaan rakyat Aceh. Kapan bom ini akan terangkat, sehingga keresahan masyarakat mampu dihilangkan? Ini yang sulit dijawab.

CARA MENGUNJUNGI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON

Kalo kamu datang dari luar Aceh kamu musti naik pesawat dulu dari kota asalmu ke Bandara Iskandar Muda Banda Aceh, travelers. Trus dari sini kamu bisa naik bus umum atau menyewa mobil buat ke Takengon dengan jarak tempuh sekitar 8 sampai 9 jam. Kamu bisa juga pergi ke Danau Laut Tawar lewat Kota Medan dan jarak tempuhnya juga lebih singkat, yaitu sekitar 3-4 jam aja.


Yuk hubungi Pegipegi sekarang buat pesan tiket pesawat pulang pergi dari kotamu ke Banda Aceh dan booking hotel nyaman terjangkau di Takengon, travelers.

Support Grup Mistis >>>>>>> Dua Dunia MISTIS

1 Comments

  1. HAPPYPOKER99 SITUS POKER ONLINE l AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA l SITUS JUDI TERPERCAYA INDONESIA


    ����MERDEKA... MERDEKA ����
    BIG PROMO 17 Agustus Merdeka Indonesiaku Tercinta Ke 74
    Promo-Promo Menarik Di
    HAPPYPOKER99
    ♦ Bonus New Member 17%
    ♦ Bonus Next Deposit 7%
    ♦ Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL
    ♦ Bonus Rolingan 0,5%
    ♦ Bonus Referral 20%
    ♦ Lucky Spin

    Daftar ➡ Main ➡ Deposit ➡ Withdraw

    Nikmati 7 Jenis Permainan dalam 1 ID :
    Poker
    Domino
    Ceme
    Ceme Keliling
    Capsa Susun
    Omaha
    Super 10

    Hubungin Kami Segera :
    WhatsApp : +855.11.983.665
    LINE ID : HappyPoker99
    LiveChat : POKERHAPPY99

    ����MERDEKA ����

    KLIK DISINI

    KLIK DISINI

    ReplyDelete

Post a Comment

Post a Comment

Previous Post Next Post