Penampakan Nenek Pembawa Obor Bagian 3(Part 19)

Keluargaku Yang Harmonis Berujung Miris Dan Menyeramkan
(CERITA MISTIS NYATA)


KISMIS - Sampe dirumah aku segera menyiapkan gelas dan menuangkan air pemberian pak Poniman tadi.

"Mak ini diminum, baca bismalah 3x terus al-fatihah.. nanti disisakan dikit airnya buat mbasuh muka" kataku kepada ibuku

Akupun menceritakan tentang anjuran pak poniman untuk berobat ke orang yg bernama pak kirun, kebetulan tempatnya tak begitu jauh dari kampungku, Ibukupun menyetujuinya.


Karena paginya aku ada kuliah, akhirnya ibuku berangkat ke tempat pak kirun dianter bapak, tak lupa semua syarat telah dibawa. Hari itu aku pulang kuliah lebih awal karena khawatir dengan keadaan ibu, lagipula aku penasaran juga tentang hasil dari berkunjung ke rumah pak kirun.

Sesampainya rumah aku bertanya kepada ibuku...

" Gimana mak udah baikan? tadi dikasih apa ditempat pak kirun? "

"Dah lumayan le setelah minum air dari sana rasanya jadi adem" jawab ibu.

Akupun merasa lega mendengar jawaban ibuku.


" Terus disuruh kesana lagi nggak mak? " tanyaku lagi

"Iya le... tiga hari lagi kita kesana, kamu juga ikut, sekarang lagi dicek sama pak kirun, yg penting aku disuruh istirahat dulu" jawab ibuku lagi.

Beberapa hari setelah itu keadaan ibuku semakin membaik, tapi karena kami disuruh kesana lagi... akhirnya aku dan ibuku sore sehabis maghrib berangkat menuju rumah pak kirun, tampak sebuah rumah sederhana didepanku dan bangunan yg lumayan besar berada disamping rumah itu, kamipun masuk ke bangunan yg besar itu, ternyata ada beberapa orang duduk disana, kamipun menyalami mereka semua. Diujung ruangan itu banyak terdapat peralatan sound system... ternyata pak kirun punya usaha persewaan sound system.

Setelah sedikit ngobrol dengan orang2 itu, akhirnya aku tau kalo mereka juga pasiennya pak kirun, selang beberapa menit kemudian muncul seseorang yg berperawakan kerempeng dan tidak terlalu tinggi, kalo dilihat dari raut wajahnya usianya sekitar 45 tahunan, belia berjalan kearah kami dan akhirnya menyalami aku dan ibuku.

"Ini putranya ya bu?" tanya beliau

"Iya pak, selama ini dia yg kesana kemari mencarikan obat buat saya" jawab ibuku.

"Oh gitu, ya udah ditunggu sebentar ya" kata beliau sambil melangkah mendekati tamu2 yg lain dan berbicara dengan mereka.


Setelah setengah jam kami menunggu, akhirnya semua tamu sudah pulang dan tinggal bapak itu dan kami berdua.

"Aku yg namanya pak kirun mas, tapi orang2 memanggilku mbah cilik, mungkin karena aku keliatan masih muda ya... padahal umurku sudah 60 lebih" kata beliau sambil tersenyum

"Iya pak, aku kira tadi umurnya masih 40an" kataku

"Gini mas, bu... setelah beberapa hari ini aku pantau, keluarga njenengan memang sedang diarah oleh seseorang, mungkin juga sudah pada tau siapa orangnya kan?" kata pak kirun

kami hanya mengangguk mendengar perkataan beliau...


"Sebenarnya dari awal yg diserang itu bapakmu mas, tapi karena bapak kuat akhirnya imbasnya kena seluruh keluarga" lanjut beliau

Lagi2 kami tidak berkomentar dan memperhatikan beliau bicara.

"Kamu juga dah kena mas, hati2 kalau dijalan...nanti aku kasih air dan pegangan juga buat jaga2 kl ada apa biar slamet, sudah bawa kembangnya kan?" tanya beliau

"Sudah pak" kataku dengan singkat sambil menyodorkan kantong kresek yg berisi 2 bungkus kembang setaman.

"Tunggu sebentar ya.. " kata beliau sambil meninggalkan kami berjalan keluar ruangan.


Sekitar 15 menit menunggu akhirnya beliau datang membawa 2 buah gelas kecil yg berisi air berwarna merah muda, mirip seperti sirup strawberry.

"Ini diminum bu, yg ini punya kamu mas.., megangnya pake tangan kiri ya" kata pak kirun


Akupun segera minumnya, rasanya wangi seperti wangi kembang... agak sedikit kental seperti minyak, tapi setelah sampe dada terasa "nyesss" dingin banget.

Setelah itu pak kirun memberikan 2 bungkusan kecil yg berbalut kertas berwarna merah kepadaku dan ibuku, setelah aku amati... kertas itu adalah uang kertas 100 rupiah jadul (gambar kapal) yg dilipat sedemikian rupa, entah apa isinya... yg jelas bungkusan kecil itu berbau wangi yg menyengat.


"Itu buat jaga2 mas, dimasukin ke dalam dompet saja" kata pak kirun.

"Ini lumayan berat mas serangannya, tiap malam digarap terus dari empat penjuru, yg nyerang gak tanggung2 buat bayar mereka, hingga puluhan juta" lanjut beliau

Akupun agak terkejut mendengar kata2 beliau dan teringat bahwa orang yg kami curigai beberapa waktu lalu memang menjual mobil, apakah sampe segitunya?


"Terus baiknya gimana pak?" tanyaku

"Kita tunggu saja perkembangannya mas, ini tiap malam masih saya pantau, yg paling berat dipojok rumah bagian , ada semacam kadal yg gede banget tapi berkepala manusia" kata pak kirun

Banyak hal2 yg diceritakan beliau, aku dan ibuku hanya mendengar kan, sekitar setengah jam kemudian kamipun pamit untuk pulang, tak lupa aku menyimpan nomor hp pak kirun biar bisa berkomunikasi kalo ada hal2 yg darurat..........

Sekitar seminggu setelah kami kerumah pak kirun, keadaan ibuku dan keluarga baik2 saja.... hingga suatu malam, saat itu sekitar jam 2 malam, adikku menggedor2 pintu kamarku....

"Dugh... dugh....Mas....bangun mas....."

Aku yg saat itu tertidur lelap langsung terbangun, dan segera membuka pintu... tampak adikku sudah didepan pintu dengan wajah yg begitu panik.

"Ada apaan?" tanyaku

"Ibu mas... sakit lagi" jawab adikku singkat

Akupun langsung berlari menuju rumah depan, tampak ibuku terkapar lemas dikamarnya.. bapak dan kakakku menunggui disamping ibuku.

"Ini dimana? kok gelap....sesek banget rasanya" kata ibuku sambil tangannya meraba2 tembok kamar.


Bapak berusaha menenangkan ibu, tapi ibuku malah makin ngelantur bicaranya, melihat hal itu akupun bingung harus berbuat apa...

Akupun berinisiatif menelpon pak kirun, mungkin karena sudah larut malam telponku gak diangkat2, namun setelah berulang kali aku menelponnya akhirnya diangkat juga...

"Halo... ada apa mas?" terdengar suara diseberang sana

"Maaf pak malam2 mengganggu, ibu sakit lagi ..... bingung gitu, gimana pak baiknya?" kataku

"Wah aku sedang gak dirumah mas, ini lagi perjalanan ke jawa timur, gini aja mas.... cari kelapa muda yg ijo, terus airnya e ibu" kata pak kirun ditelepon


Akupun cuma mengiyakan kata beliau, tapi jam segini cari kelapa muda dimana? apalagi yg ijo...

Malam itu aku semakin panik, antara sedih, jengkel, emosi...gak tau harus berbuat apa, tapi tiba2 terbersit ide yg asal2an...

Saat itu aku kebelet pingin ( *maaf) boker, entah setan mana yg merasuki aku.... aku masuk ke toilet membawa sebuah plastik kresek, tentu bertanya buat apaan itu kantong kresek?


Dengan pede aku boker ditoilet tapi hasil boker aku masukin ke kantong kresek tadi, lalu buat apaan itu?

Setelah selesai boker aku keluar sambil menenteng kantong kresek itu, menuju sebuah rumah yg tak jauh dari rumahku. Benar.... rumah itu milik orang yg selama ini kami curigai, sesat kemudian aku sampe di depan rumah itu.... kantong kresek tersebut aku lempar ke arah pintu rumah itu sambil berteriak...

"Ba*ingan...... modaro....."

Dengan perasaan yg masih gak karuan, aku kembali ke kamar ibuku.... boleh percaya boleh nggak, mendadak keadaan ibuku membaik, hingga akhirnya beliaupun bisa tertidur.


Bersambung Part 19....

Support Grup Mistis >>>>>>> Dua Dunia MISTIS


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post